Spekulasi tentang niat Google untuk memasuki pasar komunikasi seluler terus berkembang hingga bulan Desember 2006. BBC dan Wall Street Journal melaporkan bahwa Google sedang bekerja keras untuk menyertakan aplikasi dan mesin pencarinya di perangkat seluler. Berbagai media cetak dan media online mengabarkan bahwa Google sedang mengembangkan perangkat seluler dengan merek Google. Beberapa di antaranya berspekulasi bahwa Google telah menentukan spesifikasi teknisnya, termasuk produsen telepon seluler dan operator jaringan. Pada bulan Desember 2007, InformationWeek melaporkan bahwa Google telah mengajukan beberapa aplikasi paten di bidang telepon seluler.
Pada tanggal 5 November 2007, Open Handset Alliance (OHA) didirikan. OHA adalah konsorsium dari perusahaan-perusahaan teknologi seperti Google, produsen perangkat seluler seperti HTC, Sony dan Samsung, operator nirkabel seperti Sprint Nextel dan T-Mobile, serta produsen chipset seperti Qualcomm dan Texas Instruments. OHA sendiri bertujuan untuk mengembangkan standar terbuka bagi perangkat seluler.
HTC Dream, Ponsel Android Pertama
Tak banyak yang mengetahui tentang smartphone pertama yang menggunakan Android untuk kepentingan komersial. Adalah produsen ponsel asal Taiwan HTC yang memperkenalkan produk pertama yang menggunakan sistem operasi Android. Saat itu, Android diresmikan sebagai produk pertamanya; sebuah platform
perangkat seluler yang menggunakan kernel Linux versi 2.6. Smartphone pertama yang menggunakan Android keluaran HTC itu dikenal dengan sebutan HTC Dream. Tak seperti perangkat Android yang dikenal saat ini, HTC Dream muncul dalam wujud ponsel layar sentuh dengan sliding keyboard.
HTC Dream dikenalkan pertama kali pada bulan September tahun 2008. Di bulan berikutnya yakni Oktober 2008, HTC menggandeng operator seluler T-Mobile untuk merilis HTC Dream di Amerika Serikat. Tidak heran jika smartphone ini juga dikenal dengan nama T-Mobile G1 di negeri Paman Sam.
Saat itu, HTC Dream menggunakan design slider dengan tombol QWERTY yang tersembunyi. Mirip seperti ponsel Nokia N900. Tombol yang disediakan pun masih terlalu ramai. HTC Dream terdiri atas lima tombol di bagian depan yang berguna untuk melakukan panggilan, menutup panggilan, tombol back serta menu. Ditengah-tengahnya juga terdapat sebuah trackball yang digunakan untuk keperluan scrolling dan memilih menu
Layar yang digunakan pada HTC Dream memiliki ukuran 3,2 inch dengan resolusi 320×480 piksel. Sedangkan untuk komponen utama, smartphone ini menggunakan prosesor MSM7201A dari Qualcomm yang memiliki clock 528 MHz. RAM yang digunakan memiliki ukuran 192MB, sedangkan media penyimpanan yang ditawarkan masih sebatas 256MB. Seukuran dengan ponsel-ponsel Android kelas entry-level sekarang
Aplikasi yang dimiliki oleh HTC Dream juga masih terbatas. Maklum, saat itu belum banyak aplikasi yang tersedia di Android Market (Google Play Store).
Penjualan HTC Dream pun sebenarnya bisa dikatakan sukses. Tahun 2009 T-Mobile melaporkan bahwa angka penjualan HTC Dream di Amerika Serikat mencapai angka satu juta lebih. AdMob, perusahaan periklanan mobile di Amerika Serikat mengestimasi bahwa bulan Maret 2009 Android dan G1 (HTC Dream) meraih pangsa sebesar 6% di Amerika Serikat
Penggemar Android boleh saja berekspetasi untuk memiliki ponsel-ponsel high-end dari Samsung, Sony ataupun LG. Namun tetap saja, HTC Dream adalah pelopor ponsel Android yang sebenarnya. Bisa jadi, tanpa kehadiran HTC Dream, vendor-vendor smartphone tidak berani untuk memproduksi smartphone Android seperti sekarang. Akhirnya, Android tak pernah sepopuler saat ini.
Saat itu, HTC Dream menggunakan design slider dengan tombol QWERTY yang tersembunyi. Mirip seperti ponsel Nokia N900. Tombol yang disediakan pun masih terlalu ramai. HTC Dream terdiri atas lima tombol di bagian depan yang berguna untuk melakukan panggilan, menutup panggilan, tombol back serta menu. Ditengah-tengahnya juga terdapat sebuah trackball yang digunakan untuk keperluan scrolling dan memilih menu
Layar yang digunakan pada HTC Dream memiliki ukuran 3,2 inch dengan resolusi 320×480 piksel. Sedangkan untuk komponen utama, smartphone ini menggunakan prosesor MSM7201A dari Qualcomm yang memiliki clock 528 MHz. RAM yang digunakan memiliki ukuran 192MB, sedangkan media penyimpanan yang ditawarkan masih sebatas 256MB. Seukuran dengan ponsel-ponsel Android kelas entry-level sekarang
Aplikasi yang dimiliki oleh HTC Dream juga masih terbatas. Maklum, saat itu belum banyak aplikasi yang tersedia di Android Market (Google Play Store).
Penjualan HTC Dream pun sebenarnya bisa dikatakan sukses. Tahun 2009 T-Mobile melaporkan bahwa angka penjualan HTC Dream di Amerika Serikat mencapai angka satu juta lebih. AdMob, perusahaan periklanan mobile di Amerika Serikat mengestimasi bahwa bulan Maret 2009 Android dan G1 (HTC Dream) meraih pangsa sebesar 6% di Amerika Serikat
Penggemar Android boleh saja berekspetasi untuk memiliki ponsel-ponsel high-end dari Samsung, Sony ataupun LG. Namun tetap saja, HTC Dream adalah pelopor ponsel Android yang sebenarnya. Bisa jadi, tanpa kehadiran HTC Dream, vendor-vendor smartphone tidak berani untuk memproduksi smartphone Android seperti sekarang. Akhirnya, Android tak pernah sepopuler saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar